Embun upas atau bun upas merupakan embun yang muncul saat pagi hari di Dieng Plateau, embun ini membeku dan berbentuk seperti kristal-kristal es. Embun upas biasanya menempel di permukaan dedaunan atau apapun yang berada diluar ruangan.
Embun upas muncul saat Dieng sedang dilanda musim dingin yang mengakibatkan wilayah tersebut memiliki suhu udara hingga dibawah 5 °C bahkan bisa sampai -4°C. Suhu ekstrim ini terjadi saat tengah malam hingga pagi hari. Hal inilah yang menyebabkan embun di luar ruangan begitu cepat membeku dan menjadi frost.
Embun upas sering disebut oleh wisatawan sebagai salju Dieng. Karena jika dilihat dari kejauhan seperti hamparan salju berwarna putih. Asal usul terbentuknya embun es di Dieng tidaklah sama dengan salju yang ada di negara empat musim.
Proses terbentuknya salju lantaran ada pendinginan uap air yang terbawa angin dingin, kemudian uap air tersebut membeku di atas ketinggian dan turunlah salju. Tentu akan sangat berbeda dengan embun es yang ada di Dieng terbentuk akibat udara dingin sehingga menyebabkan embun cair menjadi beku dan bukan turun dari langit.
Fenomena unik yang terjadi di Dieng Plateau biasanya muncul disaat puncak musim kemarau yang terjadi pada sekitar akhir Bulan Juli hingga Agustus. Kemunculannya juga tidak setiap hari tergantung cuaca di Dieng.
Adapun tanda-tanda akan muncul Embun upas bisa di lihat keadaan cuaca 1 hari sebelumnya biasanya dari pagi hingga sore hari cuaca sangat cerah, langitnya biru dan tanpa awan. Pada sore hingga malam hari suhu udara terus turun hingga 10°C dan muncul kabut putih tipis.
Bila terjadi tanda-tanda tersebut biasanya embun es akan muncul di pagi harinya. Semua hamparan rumput dan pertanian berubah warna menjadi putih layaknya salju dan suhu udara rata-rata di bawah 5°C. Air yang ada diluar rumah juga menjadi beku.
Dampak negatif
Meskipun bentuknya terlihat indah dan banyak wisatawan yang menunggu peristiwa langka ini ternyata ada dampak negatif dari kemunculan embun es Dieng.
Embun es tersebut sangat berdampak kepada para petani lokal. Banyak petani kentang dan sayur mayur mengalami kerugian karena gagal panen.
Semua tanaman yang terkena kristal es akan berwarna coklat karena gosong sehingga tanaman tersebut akan mati dan harus di tuai sebelum waktu panen tiba.
Sebagian petani sudah memiliki strategi pertanian saat musim dingin di Dieng tiba yaitu dengan cara memberi atap di atas lahan pertanian dengan plastik putih.
Hal ini dilakukan agar embun es atau frost tidak menempel secara langsung di daun kentang.
Dampak positif
Salju pada umumnya turun di negara yang memiliki 4 musim seperti di Eropa, namun ternyata di Dieng Plateau yang merupakan bagian dari negara 2 musim juga muncul embun es yang bemtuknya mirip dengan salju.
Disaat kemunculan embun upas banyak wisatawan dari berbagai daerah berbondong-bondong datang ke Dieng hanya untuk menyaksikan peristiwa ini.
Banyak penginapan sudah penuh dipesan pengunjung, biro perjalanan lokal juga dibanjiri tamu, toko oleh-oleh atau warung kopi ditempat wisata menjadi ramai pembeli, banyak tour guide mendapat order, rumah makan penuh pengunjung dan pokoknya semua yang berkaitan dengan wisata Dieng menjadi ramai ketika fenomena alam langka ini terjadi.
Tentu semuanya akan berdampak positif bagi ekonomi lokal maupun pemerintah daerah.
Ketahui juga: Bagaimana cara mendapatkan salju di Dieng?